Unfair - EXO



Unfair


Inspired from 'EXO - Unfair'

Ini adalah cerita yang saya republish dari akun wattpad saya dengan beberapa perbaikan kalimat. Enjoy!
☕☕☕



☕☕☕

Malam ini aku meminum beberapa cangkir kopi. Aku tidak mau terjebak didalam mimpi lagi.

Bukan mimpi yang membuatku takut, tetapi gadis itu yang membuatku takut. Aku takut aku tidak akan terbangun dari tidurku karena terbuai oleh mimpi.

Tidakkah gadis itu egois? Dia selalu muncul didalam mimpi-mimpiku. Matanya, hidungnya dan bibirnya membuatku tak bisa menahan diriku.

Sudah jam 3:20 pagi. Mungkin ini waktuku untuk tidur dan bersiap berhadapan dengan gadis itu esok hari.

☕☕☕

Sial. Gadis itu tersenyum dengan mata yang membentuk seperti bulan sabit yang indah. Terlihat sangat cantik.

Kenapa kau selalu terlihat cantik tidak peduli seberapa lama aku melihatmu? Jika temanku melihat aku seperti ini mungkin dia akan mengataiku lalu mendorongku padamu.

Walaupun mereka mendorongku padamu tetapi aku tetap saja tidak akan bisa mengatakan apapun didepanmu. Aku terlalu gugup bila itu kamu.

Apa itu hanya bayanganku atau kamu memang sedang menatapku juga? Tolong berhentilah bermain-main jika kamu tahu bahwa aku menyukaimu.

Tanpa kusadari kita sudah bertatapan cukup lama dan aku semakin tenggelam dalam dirimu.

Bisakah kamu alihkan tatapanmu? Apa kamu sedang bermain game disini? Jika iya tolong berhentilah. Itu terlalu kejam untukku.

Akhirnya kamu mengalihkan pandanganmu dan aku bisa bernafas lega. Kamu cukup egois juga ternyata membiarkanku menahan nafas selama itu.

Kadang aku berpikir. Apa kamu menanamkan mantra dalam tubuhku sehingga aku hanya menyukaimu seorang?

Tidak adil bila kamu hanya sedang bermain-main denganku disini. Bagaimana ini aku benar-benar menyukaimu.

Aku tidak terbiasa seperti ini. Biasanya gadis-gadis yang mengagumiku, bukan aku yang mengagumi seorang gadis.

☕☕☕

Aku sudah tetapkan sepulang sekolah aku akan berbicara denganmu. Dan sekaranglah waktunya. Aku tidak mau terus-terusan terjebak seperti ini, jadi aku akan mengatakannya.

"Hei"

Aku sudah memanggilmu dan kamu menoleh. Bahaya! Kami terlalu dekat. Aku jadi bisa melihat wajah cantiknya lebih jelas lagi.

'Tenanglah bro! Tidak ada yang penting lagi sekarang. Kamu harus mengatakannya'

"Aku Oh Sehun. Jadilah cintaku. Ayo kita minum kopi bersama!"

Aku mengatakannya! Saat kutatap lagi wajah gadis itu, dia tersenyum. Ini tidak baik bagi jantungku, kamu menjadi egois lagi.

"Akhirnya kamu mengatakannya padaku"

Suaranya sangat indah. Ini juga bahaya. Bahkan suaranya pun membuatku bergetar.

"Kau tahu? Kau terlalu egois"

Kamu mengerutkan dahi saat mendengar ucapanku. Jadi aku akan melanjutkan agar tidak terjadi kesalah pahaman.

"Matamu"

Aku menyentuh matamu.

"Hidungmu"

Aku menyentuh hidungmu.

"Bibirmu"

Aku menyentuh bibirmu.

"Bahkan suaramu membuat hatiku bergetar"

Dia hanya memejamkan mata lalu tersenyum. Dia kemudian menggenggam lenganku. Dan kata-kata ia selanjutnya membuat ribuan kupu-kupu dalam perutku berterbangan.

"Aku juga merasakan hal yang sama terhadapmu Sehun"

☕☕☕

Aku masih saja gugup saat berhadapan denganmu. Ini tidak adil. Lihatlah sikap kamu yang biasa saja itu.

Kami saat ini sedang minum kopi di sebuah cafe. Mungkin ini yang dinamakan kencan?
Entahlah. Aku akan sangat senang bila ia menganggap ini adalah sebuah kencan juga.

Kami telah selesai dari acara minum kopi dan tidak ada satu kalimatpun yang keluar dari bibir bodoh ini.

Bagaimana bila ia bosan? Bagaimana bila ia berubah pikiran? Kau bodoh Oh Sehun.
Sekarang kami berjalan bersisian. Aku ingin mengantarkannya pulang.

"Um boleh aku genggam tanganmu?" Tanyaku

"Tentu"

Bahaya. Aku rasa aku akan mati karena terlalu senang. Kami saling menggenggam tangan hingga sampai dirumahnya.

"Aku akan menelponmu nanti"

"Um"

Dia menunduk malu-malu saat aku mengusap kepalanya. Walaupun keadaan gelap tetapi aku bisa melihat pipinya memerah. Astaga! Dia sangat cantik. Ternyata dia sama gugupnya denganku

"Masuklah!"

Kemudian dia masuk kedalam rumahnya setelah mengucapkan hati-hati kepadaku.
Sebuah kemajuan yang sangat pesat Oh Sehun. Aku jadi tidak sabar untuk menelponnya nanti.

Eh?

Tunggu sebentar.

KAU IDIOT OH SEHUN.

Sial. Aku lupa meminta nomor ponselnya karena terlalu gugup. Hah... aku akan meminta nomornya dari temannya saja.
☕☕☕
EXO SARANGHAJA!!
☕☕☕

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Noctuary - Dreams

Blood, Sweat, and Tears : BTS

Vampire Eyes - Bagian 1