Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Vampire Eyes - Bagian 3

Gambar
Bagian 3 Dengan sangat perlahan aku membuka mataku, menyipit kearah lampu diatasku.  Aku bangun dengan cepat dan menatap sekeliling. Tempat tidur dengan seprai warna putih, dinding dengan kertas wallpaper bewarna coklat, rak penuh buku dan sofa didekat jendela. Hei bukankah ini kamarku? Apa tadi aku hanya bermimpi? Tidak, rasa sakit dikepalaku masih ada. “Masih lambat seperti biasanya. Alice?” Orang itu. Sejak kapan dia kembali? Aku akan benar-benar kewalahan jika dia ada disini. Yang benar saja! Belum apa-apa dia sudah menghantam kepalaku. Aku menatap tajam dirinya yang sedang santai meminum wine  di sofa sambil menyilangkan kaki, arogan sekali!. “Kenapa menatapku seperti itu? Tidak mau menyambutku?”  dia tersenyum mengejek. “Selamat datang, kak ” kataku dengan nada jengkel yang jelas. Ya, dia adalah kakakku -Almir J Bloodnovon. Sikapnya sering kali mengesalkan dan sangat aneh. Memukulku adalah sebuah hal normal baginya, dia bilang untuk membuatku semaki

Vampire Eyes - Bagian 2

Gambar
Bagian 2 Kami pergi ke restoran Ledbury , disana menyediakan makan ala Perancis, Inggris dan Jerman. Tuan Arthur menarik kursi kemudian mempersilahkan aku duduk. Pria yang sopan. Pelayan datang dan menanyakan pesanan kami. Aku memesan Boeuf bourguignon , makanan Perancis berupa sup yang terbuat dari daging sapi yang direbus dalam anggur merah dan kaldu sapi. Makanan ini dimasak dengan bumbu bawang putih, bawang, rempah segar dan jamur. Sementara Tuan Arthur memesan Roast meat dan kami juga memesan Y orkshire pudding dengan topping irisan daging. Pelayan pergi setelah mencatat pesanan kami. “Jadi Tuan Arthur, anda adalah seorang penulis?” Dia menaikan satu alisnya dan tersenyum. “Ternyata saya belum seterkenal seperti yang saya kira, cukup menyedihkan mendengar pertanyaan anda, Lady” Oh tidak, aku telah membuatnya tersinggung. Aku menjadi panik seketika. Oh Tuhan! Aku belum memulai apapun dan sekarang aku sudah membuatnya tersinggung. “Maafkan saya Tuan Arthur

Vampire Eyes - Bagian 1

Gambar
Bagian 1 Sepertinya ini adalah hari sialku. Bagaimana mungkin aku tidak berpikir begitu? Sore ini seharusnya aku sudah dengan tenang membaca buku incaranku ditaman rumahku tapi yang kudapatkan hanyalah permintaan maaf dari pemilik toko buku dan pernyataan bahwa buku yang aku pesan batal dibawa ke kota ini. Sangat kekanakan jika aku terus menggerutu diumurku yang ke-22 tahun jadi sore ini aku hanya berjalan-jalan disekitar taman kota, menikmati pemandangan bunga yang indah sambil membawa keranjang piknik yang berisi macam-macam buah untukku makan bersama beberapa gadis lainnya. Saat hari mulai gelap kami memutuskan untuk menyudahi acara piknik sederhana kami dan pulang kerumah masing-masing. Pengemudiku terpogoh-pogoh menghampiriku dari kereta kuda kemudian aku menyerahkan keranjang piknikku padanya. Aku sudah berada diambang pintu kereta saat seseorang berteriak dibelakangku. "Permisi Nona!" teriak seorang lelaki tua mengenakan pakaian kumal dan compang ca

Vampire Eyes - Prolog

Gambar
Prolog “Mata tajam itu. Mata yang menatap balik kearahku, sorot mata yang penuh dengan kelaparan dan mata yang menyaksikan bagaimana aku akan mati malam ini. Perjanjian ini sudah tidak bisa diganggu gugat, salahkan saja aku yang dengan bodohnya menuruti kemauan makhluk itu. Aku memejamkan mata, berusaha menerima kenyataan tapi aku tidak bisa. Aku takut, tolong aku.” Alice Haisley Bloodnovon adalah gadis bangsawan yang cantik, ramah dan cerdas. Terkenal sebagai Lady of Wise karena kecerdasannya. Sangat mencintai buku dan akan menghabiskan sepanjang waktu dengan membaca buku-bukunya. Memiliki garis keturunan rahasia dan tak dimiliki oleh siapapun membuat makhluk lain yang ada didunia mengincarnya. Peter G Rupert Arthur. Seorang   penulis yang terkenal dan berbakat namun tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya ia adalah vampir yang sering kali haus akan darah. Saat berada disebuah pesta dia menyadari bahwa ada seorang gadis memakai benda yang selama ini ia cari. Dan gad