Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Blood, Sweat, and Tears : BTS

Gambar
Blood, Sweat, and Tears *** Inspired from 'Blood, Sweat, and Tears- BTS' Selamat membaca!!! ***       *** Dia mengambil darahku lagi. Meski aku menjerit dia tetap mengambilnya. Aku berkeringat dan menangis karena rasa sakitnya. Tapi entah kenapa aku tidak mau dia berhenti walau aku sakit seperti ini. Mungkin karena dia sudah memiliki hati, jiwa dan tubuhku. Aku memberikan telah semuanya. Dan dia tahu itu dengan sangat baik. Dia masih terus mengambil darahku dan menciumku di bibir setelahnya. Dia berbisik di telingaku. "Manis seperti krim dan persik. Lebih manis dari kata manis. Aku sangat kecanduan oleh dirimu sayang" Setelah mengatakan itu, dia kembali mengikatku. Dia melangkah keluar meinggalkanku yang sudah lemah. Mungkin sebaiknya dia tidak perlu mengikatku karena aku tidak akan pergi dari tempat ini. Aku terlalu jatuh ke dalam pesonanya.  Ruang bawah tanah ini bukanlah tempat yang buruk. Dibanding dengan rumahku d

Unfair - EXO

Gambar
Unfair Inspired from 'EXO - Unfair' Ini adalah cerita yang saya republish dari akun wattpad saya dengan beberapa perbaikan kalimat. Enjoy! ☕☕☕ ☕☕☕ Malam ini aku meminum beberapa cangkir kopi. Aku tidak mau terjebak didalam mimpi lagi. Bukan mimpi yang membuatku takut, tetapi gadis itu yang membuatku takut. Aku takut aku tidak akan terbangun dari tidurku karena terbuai oleh mimpi. Tidakkah gadis itu egois? Dia selalu muncul didalam mimpi-mimpiku. Matanya, hidungnya dan bibirnya membuatku tak bisa menahan diriku. Sudah jam 3:20 pagi. Mungkin ini waktuku untuk tidur dan bersiap berhadapan dengan gadis itu esok hari. ☕☕☕ Sial. Gadis itu tersenyum dengan mata yang membentuk seperti bulan sabit yang indah. Terlihat sangat cantik. Kenapa kau selalu terlihat cantik tidak peduli seberapa lama aku melihatmu? Jika temanku melihat aku seperti ini mungkin dia akan mengataiku lalu mendorongku padamu. Walaupun mereka mendorongku p

Vampire Eyes - Bagian 3

Gambar
Bagian 3 Dengan sangat perlahan aku membuka mataku, menyipit kearah lampu diatasku.  Aku bangun dengan cepat dan menatap sekeliling. Tempat tidur dengan seprai warna putih, dinding dengan kertas wallpaper bewarna coklat, rak penuh buku dan sofa didekat jendela. Hei bukankah ini kamarku? Apa tadi aku hanya bermimpi? Tidak, rasa sakit dikepalaku masih ada. “Masih lambat seperti biasanya. Alice?” Orang itu. Sejak kapan dia kembali? Aku akan benar-benar kewalahan jika dia ada disini. Yang benar saja! Belum apa-apa dia sudah menghantam kepalaku. Aku menatap tajam dirinya yang sedang santai meminum wine  di sofa sambil menyilangkan kaki, arogan sekali!. “Kenapa menatapku seperti itu? Tidak mau menyambutku?”  dia tersenyum mengejek. “Selamat datang, kak ” kataku dengan nada jengkel yang jelas. Ya, dia adalah kakakku -Almir J Bloodnovon. Sikapnya sering kali mengesalkan dan sangat aneh. Memukulku adalah sebuah hal normal baginya, dia bilang untuk membuatku semaki